Wanita, masih ingatkah ketika engkau melupakanku?
aku yg masih cinta, masih saja setia mengharapkanmu,
Dg segala bentuk kucoba sabar & merajuk
Meminta, memuja, menyanyikan tembang cinta
Agar engkau yakin,
Bahwa tidak ada 1pun manusia di dunia ini yg sempurna
Tapi yg kudapatkan hanyalah luka menyakitkan
Mematahkan segala harapan yg kusimpan
Maka, disisa hati yg tak bersisa ini aku hendak berkata;
Maafkan aku jika purnama esok tak lagi nyata
Wanita, masih ingatkah ketika kau lepaskan aku di simpang cahaya?
aku yang masih cinta, masih saja setia meraba ujungmu yang patah pada ribuan makna
Perpisahan di pintu rasa telah menjadikan kita lupa sebagai pelaku doa,
Begitu pula dg perasaan yg senantiasa kau sembunyikan di luasnya samudera
Purnama memperhatikan kita dan berulangkali udara berusaha agar selalu berada di tempatnya
Mereka mencoba tuk mengingatkan, menawarkan
& menguji kesungguhan hati para pengembara,
Tapi mimpiku & mimpimu tak lagi membuatnya sama
Jika mata wanita tak lagi sempurna dalam membaca cinta,
Maka yg terasa adalah ada namun tiada
Maka takan kusesalkan lagi semua luka yg harus kuterima,
Karena aku sudah berusaha membuktikan bahwa aku adalah laki-laki surga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar