Minggu, 13 Maret 2011

Sang Pesakitan

Sebengis kematian aku  melihat raut wajah itu
aku mendekatinya & mengenalnya ketika gerimis datang di kala senja
Dari tubir bibirnya dia mengaku sedang kecewa
Cinta lenyap dari genggaman hati
Hilang dalam benderang yg didatangkan karena dusta
Suara jiwanya merintih luka
Mersa waktu enggan berpihak mendatangkan suka cita
Dunia terlalu kejam menurutnya



Sumpah serapah aku biarkan bertebaran,
Terurai dari perseteruan yang berkecamuk mencari kebenaran diri,
Membungkam salah yg mungkin enggan untuk diakui
Dan& aku tak tahu, siapa yg hitam & siapa yg putih?
Yg singgah dalam pikirku hanyalah arti sebuah cinta itu
Cinta bisa melambungkan dirinya ketika sang kekasih tak berulah
Cinta bisa membunuh akal sehatnya ketika sang kekasih mendatangkan penghianatan
Padahal dalam keyakinanku, kehilangan cinta dari sang kekasih jauh lebih baik,
Ketika cintanya menuntun kedalam kegelapan
Jauh lebih ku takutkan ketika aku harus kehilangan cinta dariNya,
Dan aku tak mau memujaNya lagi

Murtad dan& sebagainya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar