Terlara

Hati tak pernah bisa memungkiri
Perih karena khianat yg berulangkali
Masih saja berkelebat menambah goresan hati

Janji Kepada Sang Kekasih

aku telah masuki hidupmu agar bisa berbagi senyuman
aku genggam jiwaku utk tidak menyentuh & memuja pada jiwa yg lain
Sengaja tabir kabut menutup jarak pandangan
Membiarkan dirimu yg menari-nari dalam danau mataku

Aku Bukan Tercipta Untukmu

ku akan pergi jauh darimu
Jangan pernah kau hubungi aku lagi
Jangan pernah kau cari aku lagi

Andai Kau Tau

Dalam tiap desahan nafasku
Selalu ada namamu

Jangan Salahkan Cinta

Mengapa rasa ini hadir pada saat semua telah terjadi
Mengapa kita dipertemukan pada saat tak sendiri lagi
Isyarat yg sama pun kau pancarkan padaku

Bayangan

Cintamu seperti bayangan
Saat terang cintamu selalu mengikuti
Saat gelap cintamu pergi tak terlihat

Senyum Untukmu

jika aku dapat melukis pelangi di langit,
maka akan ku bentuk namamu dg tinta cerahku..
ku hiasi aura kesetiaan sebanyak bintang-bintang..

Menikmati Sakit Hati

Di sepi masih saja namamu yg lenakanku pada buaian mimpi.
Entah kenapa.
Sepertinya ini kesengajaan yg kamu lakukan untuk tetap hidupkan lentera kecil yg nyalanya justru pernah ingin kau padamkan.
Mungkin juga ini keburuksangkaanku kepadamu yg tak lagi inginkan aku kitari kiri kananmu.