Berdasarkan dari betapa mudahnya wanita diperdaya oleh lelaki/cowok.
Bahkan dg sangat angkuhnya wanita sering berpendapat bahwa dirinya tidak akan mudah termakan rayuan gombal lelaki.
Itu benar, karena dimasa sekarang ini tidak ada lelaki yg bibirnya bisa
mengucapkan rayuan gombal seperti film2 Indonesia toempoe doeloe.
Tetapi dg pendidikan & teknologi yg berkembang, metode kami berubah.
Kami bisa memanfaatkan semua SDM & SDA yg ada di sekitar kami utk menunjang tegaknya diagnosa “SERIUS” dihadapan target.
Apakah property “nebeng”?
Oh tidak!
Bahkan hanya dg kesederhanaan, malah jadi pamungkas yg cukup jitu utk meluluhkan hati wanita incaran kami.
Karena dg kesederhanaan & property seadanya, akan mendatangkan kesan ketulusan & bersahaja.
Yg kemudian menimbulkan cinta sepenuh hati, berakibat kepasrahan.
Ini fokusnya, kepasrahan yg artinya diri Q sepenuhnya Q serahkan padamu, termasuk my virgin.
Wahai wanita, tidak semua diantara kami kaum lelaki mengincar hartamu,
yg merupakan incaran kami sebenarnya adalah SEX, sejauh mana dirimu
memberikan rasa penasaran kepada kami, selama itu pula kami sanggup
bersandiwara dg sekuat tenaga kami.
Mengapa kami sebut sandiwara?
Karena kami menyimpulkan bahwa yg telah beristeri saja masih banyak yg selingkuh.
Pernikahan yg kejelasan statusnya dilindungi oleh hukum agama & UU Negara, masih sering kami injak2.
Apalagi status pacaran?
Yg sama sekali tidak dikuatkan oleh peraturan manapun.
Artinya seorang cowok bisa saja berpacaran dg 1000 cewek dalam waktu bersamaan / sebaliknya.
Maka jadilah pemuda-pemudi bangsa ini sebagai pakar zina, dari yg kecil sampai yg besar.
Tapi masalah jadi bangsa apa bukan urusan kami, selagi kami masih bisa
menikmati kenikmatan dunia lewat tubuh wanita secara free, maka
paradigma “Pacaran sebagai proses penjajakan” akan selalu kami sebarkan
dg cara apapun.
Sex dg pacar sendiri sangat berbeda rasanya dg sex dg pelacur manapun dg harga pakai berapapun.
Sebab wanita yg selalu jadi target kami tentunya bersih, sehat, bebas penyakit menular seks, terawat & terdidik.
Soal kaya / miskin si target itu bisa disesuaikan.
Maksudnya apabila kami telah sukses memperdaya hati target, maka
keadaan keuangan akan sangat mudah dikendalikan berdasarkan scenario
“rasa pengertian” yg kami ciptakan di hati target.
Pulsa yg kami keluarkan utk menjalin kedekatan tidak sebanding dg kenikmatan yg menanti kami.
Target berjilbab?
Bisa sukses bisa juga tidak.
Usaha kami dalam berburu “kenikmatan” terhadap target berjilbab memerlukan beberapa trik tambahan.
Tetap bersikap sederhana, apa adanya, bersahaja, pengakuan terhadap
kekurangan diri, bersikap humoris & sedikit bumbu religi yg didapat
dari ceramah ustadz2 di televisi bisa jadi referensi tambahan.
Usaha kami sukses terhadap target yg berjilbab yg juga masih berpakaian
ketat, sehingga jilbab kadang2 hanya menutupi rambutnya & tidak
menutupi ukuran “hardware” indahnya.
Kulit target yg halus mulus
karena sering tertutup dari polusi udara & matahari memberikan
sensasi yg tidak sama dg target tidak berjilbab pada umumnya.
Luar biasa!!!
Usaha kami gagal apabila target berjilbab tapi juga berpakaian yg
lebar, sehingga tidak tampak keindahannya lewat mata secara fisik, tapi
kami sangat yakin dibalik pakaian yg lebar itu tersimpan lebih banyak
keindahan.
Kami kurang pasti penyebab kegagalan usaha kami terhadap
target tersebut, bisa jadi keteguhan target dalam memegang keyakinan
bahwa keindahan yg mereka miliki merupakan “harta berharga” yg hanya
akan disuguhkan kepada suami mereka nantinya.
Kenyataan yg
menggembirakan adalah target “kokoh” semacam ini berjumlah sangat
sedikit jika dibandingkan dg total target “empuk” yg banyak tersedia di
sekitar kami.
Pada umumnya target menginginkan “keseriusan”.
Ketidaktahuan mereka terhadap makna kata serius ini yg sering kami manfaatkan sebagai peluluh hati mereka.
Trik yang kami gunakan bermacam2, mulai dari kirim sms yg bertuliskan
“Aku serius lho sama kamu”, telepon diatas jam 23.00 utk bicara panjang
lebar dg topik yg dipilih secara random.
Ini trik yg paling sederhana & cukup jitu utk target yg masih lugu / pura2 lugu soal keseriusan hubungan.
Maksudnya walau target sudah mengerti tentang trik yg kami jalankan
dalam meraih target, tapi seiring waktu & semangat kami yg tidak
berputus asa dalam menjalankan skenario, cepat lambat target yg dulunya
pura2 lugu akan luluh akhirnya melihat semangat tulus palsu kami.
Jika tujuan utama kami yaitu tubuh indah target belum didapatkan, maka
bukti keseriusan palsu kami dapat dikuatkan dg memboyong mereka ke orang
tua kami / sebaliknya, kami bersedia diboyong ke orang tua target.
Sampai disini saja keberanian kami utk bermain dg kata serius, untungnya karena 99% target telah takluk pada level trik ini.
Kenyataan yg juga menggembirakan kami adalah apabila ternyata orang tua
kami / oramg tua target juga memiliki paradigma “Pacaran adalah proses
penjajakan” / “Pacaran adalah proses yg harus dilalui oleh remaja
normal”.
Luar biasa!!!
Target yg telah beranggapan bahwa
“inilah jodohku”, dg paradigma ini kami telah mendapatkan kepercayaan
penuh dari segala pihak utk memperlakukan target semau kami.
Termasuk menikmati kenyamanan sensasi seks penuh gratisan yg kami tunggu2 selama perjuangan.
Tidak perlu buru2, karena kami sangat & sangat memperhatikan situasi, kondisi & domisili.
Soal dikemudian hari kami bosan dg target yg sudah habis manisnya
karena kami hisap / muncul target baru yg lebih segar, maka skenario
pelepasan diri dapat dijalankan dg berbagai alasan.
Sangat mudah
melakukannya mengingat semua manusia memiliki kekurangan, kekurangan
inilah yg harus diangkat ke permukaan & menjadi pokok bahasan yg
berlanjut dg putusnya hubungan.
Alasan ketidakcocokan bisa menjadi penangkal pertanyaan orang tua masing2 pihak.
Putus.
Juga merupakan jalan baru bagi kami utk memulai skenario pengejaran target baru.
Tampang berduka, bahkan tampang tegar paska putus pun bisa menjadi pesona di hadapan target baru ini.
Tentunya kami tidak meninggalkan trik2 peluluhan hati yg kami terapkan
terhadap target2 sebelumnya seperti sederhana, tampil apa adanya,
bersahaja, sedikit ditambah bumbu humoris karena target pada umumnya
ingin dekat dg orang yg selalu bisa membuatnya tersenyum dalam setiap
keadaan.
Target selalu ingin merasakan aman, nyaman, disayang, diperhatikan.
Maka sedaya upaya kami akan ciptakan suasana tersebut hanya didekat kami.
Persepsi bahwa di dekat kami maka target merasa aman, nyaman, tenang,
tersenyum & damai merupakan paradigma yg harus kami ciptakan di
dalam kepala target.
Utk kesekian kalinya kami selalu sukses dalam
pencapaian tujuan kami, menjadikan kami sangat berpengalaman &
cerdas dalam program ini, dg / tanpa hambatan sama sekali.
Sungguh indah dunia ini, dipenuhi dg target2 berpendidikan tapi bodoh yg menunggu giliran utk kami habisi.
“Ahh, saya kan gak pernah serius klo pacaran, ngapain takut!”
Jika terget berfikiran seperti kata2 di atas, maka pemikiran seperti
ini juga merupakan peluang besar bagi kami utk memulai skenario
peluluhan hati.
Yg kami utamakan lebih dahulu adalah mengadakan
ikatan super tidak jelas bernama Pacaran, soal cinta / tidak, itu cuma
masalah waktu.
Trik2 yg kami lancarkan akan mengubah keadaan hati
target seiring waktu yg dilalui bersama2 & komitmen semu tentang
pacaran yg kami / orang lain ciptakan.
“Ah, tidak semua cowok seperti itu, cowok Q g gitu & g mungkin begitu!”.
Kata2 sejenis ini merupakan tolak ukur keberhasilan skenario BHSP yg
nantinya menjadi peluang besar utk mendapatkan tubuh target di kemudian
hari.
Karena salah 1 yg kami ingin bentuk adalah pendapat target bahwa kami adalah cowok yg berbeda dg cowok pada umumnya.
Jika Anda wanita berpenampilan menarik / tidak, bertubuh indah baik
tertutup / tidak, mencari keseriusan hubungan, mencari cinta dari sesama
manusia tanpa pemahaman yg jelas…
Maka Anda target kami berikutnya!!!
Wahai wanita, ketahuilah bahwa seorang laki2 yg benar2 serius terhadapmu akan datang kepada orang tuamu dg berkata
“Pak, saya ingin menikahi putri Bapak, sekarang saya punya penghasilan
Rp…/bulan, dst”, sedangkan laki2 yg benar2 serius ingin menghabisimu
akan datang langsung kepadamu dg berkata
“Maukah kamu jadi pacar Q?”.
Puncak kehinaan wanita ketika ia menerima tembakan seorang lelaki utk jadi kekasihnya.
Puncak kemuliaan wanita ketika orang tua/walinya mempertimbangkan lamaran seorang lelaki utk jadi isterinya.
Hancurkan harga diri dg pacaran, muliakan diri dg ...
Tidak ada solusi termuat dalam tulisan ini, meskipun solusinya tertulis
tetapi tidak akan menghentikan kegiatan kami, kami hanya bisa berhenti
jika semua target mengaplikasikan solusi yg sebenarnya sudah mereka
tahu.
Pacaran sebagai proses penjajakan, penjajakan = peng”injak2an” / pen”jaja”an.
Jika Anda belum pacaran, Nantikan kehadiran kami di sisi Anda!
Jika Anda telah putusan, Nantikan juga kehadiran kami di sisi Anda!
Jika Anda masih pacaran, maka tunggu tanggal “main” kami bersama Anda!
Wallahua’lam bisshawab
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Jika ikhwan akhwat setuju dg tulisan Q yg penuh kekurangan ini,
Q izinkan kopy paste aja n kirim ke teman2 diluar my Q,
bebas diedit.
Artikel ekstrem ini asli karangan Admin Global Net,
Merupakan 99% pengakuan diri dari pengalaman hidup & argumen murni yg keluar dari kepala botaknya,
tanpa saduran dari buku / website manapun.
Penulis tidak mendapat kerugian / keuntungan sepeser pun dari tersebarnya artikel ini.
Kritik, saran, protes, hinaan & cacian ditunggu....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar