Minggu, 19 Agustus 2012

Surat Untuk Calon Istriku

Assalamualaikum wr.wb
Untuk calon istriku
Tangan ini mau menulis sesuatu tentang apa yg ada di lubuk hati ku. Aku mulai tertanya-tanya apakah aku sudah seharusnya mulai mencari sebagian diriku yg hilang. Bukanlah niat ini disertai oleh nafsu tetapi atas keinginan seorang muslim mencari sebagian agamanya. Sering kali aku mendengar bahwa ungkapan
“Kau tercipta untukku.”
Aku awalnya kurang mengerti apa sebenarnya arti kalimat itu karena di liputi oleh hawa nafsu. Rahmat & hidayah Allah yg diberikan kepada diriku, baru saat ini aku mengerti bahwa pada suatu hari NANTI aku harus mengambil 1 TANGGUNGJAWAB yg memang diciptakan khusus untuk diriku, yaitu DIRIMU. Aku mulai mempersiapkan diri dari segi fizkal, spiritual & juga intelektual untuk BERTEMU denganmu.

 
Aku mau pertemuan kita yang pertama aku kelihatan ‘sempurna’ di hadapanmu meskipun pada hakekatnya masih banyak lagi kelemahan pada diriku ini. Aku mencoba mempelajari arti & hakikat tanggungjawab yg harus aku wujudkan ketika dipertemukan dg dirimu. Aku coba membatasi hubungan pembicaraan dg wanita lain yg hanya dalam lingkaran urusan penting karena aku risau aku menceritakan rahasia diriku kepadanya karena seharusnya engkaulah yg harus mengetahuinya kerana dirimu adalah SEBAGIAN DARIKU & hak bagimu untuk mengetahui segala lahir & batin diriku ini.
Apabila aku memakai kopiah, aku disangka ustad. Diriku memakai jubah, disangka syeikh. Lidahku mengajak manusia ke arah makruf disangka dai. Bukan itu yg aku pinta karena aku hanya mengharapkan keridhoan Allah. Yg aku takuti, diriku mulai didekati oleh wanita karena perawakanku & perwatakanku. Baik yg indah berjilbab atau yg ketat bert-shirt, semuanya singgah disisiku.
Aku risau imanku akan lemah. Diriku tidak dapat menahan dari fitnah ini.

Rasulullah S.A.W pernah bersabda,
“Aku tidak meninggalkan setelahku fitnah yg lebih bahaya untuk seorang lelaki melainkan wanita.”
Jiwa remaja ku ini mulai mencari cinta menjelma & kehadiran wanita amat terasa untuk berada di sisi. Setiap kali aku merasakannya, aku mengenangkan dirimu. Di sana engkau setia MENUNGGU diriku, tetapi di sini aku curang kepadamu andai aku bermain dg cinta fatamorgana. Sampaikan doamu kepada diriku agar aku dapat menahan gelora kejantananku disamping aku mengajukan sendiri doa diperlindungi diri.
Bukan harta, rupa dan keturunan yg aku liat dalam mencari dirimu. Cukuplah agama sebagai pengikat kasih antara kita. Saat di mana aku akan MELAMARMU, akan ku lihat wajahmu sekilas agar tercipta keserasian diantara kita kerana itu pesan Nabi kita. Tidak perlu alis mata seakan alis mata unta, wajah bersih seakan putih telur ataupun bibir merah delima tetapi cukup cuma akidah sekuat akar, ibadah sebagai makanan & akhlak seindah budi.
“Nikahilah wanita karena 4 perkara” keturunan, harta, rupa & agama. & jika kau memilih AGAMA engkau tidak akan menyesal.”
Jika aku dipertemukan dg dirimu, akan ku jaga perasaan kasih ini supaya tidak tercurah sebelum masanya. Akan ku jadikan syara’ sebagai pembatas diri kita. Akan ku jadikan AKAD NIKAH itu sebagai cap HALAL untuk mendapatkan dirimu. Biarlah kita mengikuti nenek moyang kita, Nabi Adam & Siti Hawa yg bernikah sebelum di1kan agar kita dapat menikmati kenikmatan PERNIKAHAN yg menjanjikan ketenangan jiwa, ketenteraman hati & kedamaian batin. Doakan diriku ini agar tidak berputus asa & sesat dalam misi mencari dirimu kerana aku memerlukan dirimu untuk melengkapkan sebahagian agamaku.
Dari calon suamimu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar