Pada sebuah alur hidupku telah ku teteskan air mata
Begitu juga telah sempat ku urai senyuman
Tapi, kau tak tahu seberapa merintihnya aku,
Seberapa manis senyum tersunggingkan
kau tak akan pernah tahu,
pada sebuah hari, aku telah mengubur mimpi
Dimana mimpi itu telah menjadi hantu yg kerap menakuti
Ketika ku tersudutkan pada sebuah episode
Dimana kau hitam arangkan setiaku, kau menari manja tak jemu
Melukis pemuja dalam kanvas hatimu
Pada waktu yg telah terlewati
Kehinaan yg sempat kau lecehkan menjadi pelita
Tersiar jumawa sebuah kemuliaan
Mengundang gelak tawaku, menerbangkan segumpal hatiku
Berteriak lantang!
Hujan air mata telah disudahi
sayang aku tak bisa berbagi dgmu
Begitu juga telah sempat ku urai senyuman
Tapi, kau tak tahu seberapa merintihnya aku,
Seberapa manis senyum tersunggingkan
kau tak akan pernah tahu,
pada sebuah hari, aku telah mengubur mimpi
Dimana mimpi itu telah menjadi hantu yg kerap menakuti
Ketika ku tersudutkan pada sebuah episode
Dimana kau hitam arangkan setiaku, kau menari manja tak jemu
Melukis pemuja dalam kanvas hatimu
Pada waktu yg telah terlewati
Kehinaan yg sempat kau lecehkan menjadi pelita
Tersiar jumawa sebuah kemuliaan
Mengundang gelak tawaku, menerbangkan segumpal hatiku
Berteriak lantang!
Hujan air mata telah disudahi
sayang aku tak bisa berbagi dgmu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar